Sunday, November 4, 2018

Seni Bela Diri Paling Mematikan

MEMBER VS MEMBER

1. Krav Maga


Hasil gambar untuk FOTO Krav Maga

Merupakan seni bela diri yang berasal dari Israel dengan tujuan untuk mempertahankan diri dalam perkehalian jalanan. Sering dipertimbangkan sebagai seni bela diri paling efisien dan brutal yang merupakan gabungan dari Tinju, Muay Thai, Jiu Jitsu, Wing Chun dan Gulat. Dikembangkan sebagai bagian dari kebutuhan dunia sekarang ini, yang melibatkan perkehalian jalanan.

Krav Maga memiliki tujuan untuk mengakhiri suatu perkehalian secepat mungkin dengan menyerang titik terlemah tubuh musuh. Dengan Wing Chun sebagai dasar perlindungan terhadap senjata, teknik gulat dari Judo dan Jiu Jitsu untuk menjatuhkan musuh dengan cepat, dan Muay Thai untuk menyerang titik lemah musuh. Berdasarkan gabungan teknik bela diri inilah Krav Maga sering disebut sebagai teknik bela diri paling mematikan dan berbahaya.

Peringkat dalam daftar ini bukanlah peringkat sebenarnya. Karena dalam seni bela diri, seberapa mematikan seni bela diri tersebut tergantung atas orang yang menggunakannya. Bahkan, memukul biasa-pun dapat mematikan jika digunakan secara salah dan diarahkan ke daerah yang vital.

2. Jeet Kune Do (JKD)


Hasil gambar untuk FOTO Jeet Kune Do (JKD)

Sering disandingkan dengan Krav Maga sebagai seni bela diri paling mematikan di dunia, diciptakan oleh Bruce Lee yang menginginkan sebuah bela diri yang benar-benar cepat, ia menyebutnya sebagai sebuah "bentuk tanpa bentuk" atau "seni bela diri tanpa bela diri."

Oleh karena itu, Jeet Kune Do menggunakan pergerakan seminimal mungkin dengan dampak dan kecepatan maksimum. Keunikan dari Jeet Kune Do adalah filosofinya yang memiliki konsep intersepsi dengan menyerang musuh selagi ia ingin menyerang. Orang-orang yang mendalami Krav Maga dan Jeet Kune Do mengatakan bahwa JKD lebih mengarah ke seni bela diri sedangkan Krav Maga tidak memiliki konsep itu dan benar-benar untuk perkehalian jalanan.

3. Muay Thai


Hasil gambar untuk FOTO Muay Thai

Mungkin Anda sering mendengar bahwa Muay Thai merupakan seni bela diri yang mematikan, sebenarnya hal itu salah, walaupun separuh benar. Sebenarnya seni bela diri yang mematikan adalah seni bela diri Muay Thai Kuno yang dikenal dengan nama Muay Thai Chaya. Muay Thai Chaya digunakan pada zaman dulu pada masa perang yang bertujuan untuk menjatuhkan musuh dengan membuatnya lumpuh atau mati. Hal ini dikarenakan Muay Thai Chaya berusaha untuk menyerang titik vital musuh dengan tenaga yang luar biasa.

Sering disebut sebagai "Seni 8 anggota tubuh", yang merujuk ke sepasang kaki, tangan, siku dan lutut dan berasal dari Thailand. Dari sejarahnya, maka dapat dikatakan bahwa Muay Thai adalah seni bela diri yang pada awalnya diciptakan benar-benar untuk membunuh. Akan tetapi, sekarang ini para praktisi telah menghilangkan beberapa teknik yang mematikan dari Muay Thai dan mengubahnya ke arah olahraga.

4. Jujutsu / Jiu Jitsu


Hasil gambar untuk FOTO Jujutsu / Jiu Jitsu

uncul dalam berbagai nama seperti Jujitsu, Jiu Jitsu atau Jujutsu. Dengan elemen-elemen gulat, serangan keras, colok mata, mencekek, gigit, mengunci sendi dan berfokus menjatuhkan musuh di titik tengah gravitasinya.

Alasan mengapa seni bela diri ini mematikan selain menjatuhkan musuh dengan sangat cepat adalah karena ada seni bela diri perkembangannya yang dikenal dengan Brazilian Jiu Jitsu. Begitu musuh telah jatuh, maka yang ditekankan seni bela Brazilian Jiu Jitsu adalah mematahkan sendi dan anggota tubuhnya. Selain itu, jujutsu juga dapat menekan tubuh musuh yang jatuh dengan lutut ke dada, yang kemudian menyerang mukanya dengan siku atau tinju.

5. Kali / Eskrima


Hasil gambar untuk FOTO Kali / Eskrima

Kali, Escrima, atau Arnis merupakan seni bela diri yang sama dan berasal dari Filipina yang biasanya menggunakan senjata seperti tongkat, pisau dan pedang. Tetapi lebih sering terlihat menggunakan tongkat. Walaupun biasanya menggunakan senjata, seni bela diri ini juga mengajarkan teknik menendang, menyerang dan gulat.

Uniknya, seni bela diri Kali/Eskrima ini pada saat menggunakan tongkat dapat juga diimplementasikan saat tidak menggunakan tongkat dengan postur dan implementasi yang serupa. Mungkin ini disebabkan oleh filosofinya yang mengatakan kurangnya senjata tidak harus menghalangi si praktisi (eskrimador) dan kemampuannya untuk mencelakakan orang. Sekarang ini, Kali/Eskrima juga diajarkan di militer dan pasukan pertahanan Filipina, dan beberapa di militer US. KLIK DISINI UNTUK SELANJUTNYA

No comments:

Post a Comment